NURFITRIANA: Hamasah Mutiah Tetap Di Hati

Selasa, 02 Agustus 2011

Hamasah Mutiah Tetap Di Hati

Ternyata cinta Allah pada rumah kami melebihi cinta kami pada rumah itu sendiri
Allah benar – benar menjaga rumah kami dari segala macam bentuk maksiat yang ada
Saat Allah melihat banyak hal - hal yang tidak benar, Ia langsung menyelamatkan rumah kami.

Aku yakin...
Sebenarnya Allah tidak membakar rumah kami. Dia hanya membakar bau busuk yang ada di rumah kami. Membakar hal sia - sia yang selama ini kami kerjakan, rasa saling dongkol terhadap saudara. Omelan – omelan yang sebenarnya lebih banyak mudharat nya dari manfaatnya.
Sungguh...
Semua barang – barang kami yang ikut terbakar bersama api. Semuanya kembali pada Allah. Kembali untuk di bersihkan
Mungkin....
Ada noda yang belum bersih dari pakaian kami yang tidak bisa di bersihkan secara kasat mata. Yang hanya bisa di bersihkan dengan cara dan jalan yang telah di tetapkan Allah.


Ruang depan Hamasah


Tempat mencuci pakaian dan jemuran Hamasah


Kamar tidur ku


Lorong Hamasah







Seharusnya kami bersyukur...
Karena Allah mau membersihkan semua noda yang ada di rumah kami, pakaian kami dan banyak lagi barang – barang kami yang bernoda lainnya. Karenanya dengan kejadian ini kami bisa introspeksi diri. Menghilangkan semua noda – noda membandel yang ada dalam tubuh dan jiwa kami. Yang tidak bisa dibersihkan dengan cara mandi 2x sehari
Tapi...
Harus benar – benar menggunakan aturan mandi yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT
Semua yang kami alami sudah di tuliskan di Lauhul Mahfuz. Jauh sebelum kami menempati rumah yang sangat kami cintai itu. Rumah yang penuh dengan kasih sayang
Aku yakin Allah sudah menyiapkan sebuah skenario yang sangat menarik dalam episode kehidupan kami .
Semua yang kami alami merupakan sebuah rangkaian episode yang telah di siapkan oleh Allah dengan sangat baik. Kami sebagai pemeran hanya tinggal menjalankan lakon yang telah ditetapkan untuk kami Semua nya kembali kepada Allah sebagai sutradara kehidupan kami
Aku yakin...
Semua akan menjadi indah pada waktunya
Seperti ulat yang menjadi seekor kupu – kupu dengan sepasang sayap yang sangat menawan
Jauh diatas segalanya Allah sedang merajut yang terbaik bagi kehidupan kami
Hamasah akan selalu ada di hati kami..
Para pelakon kehidupan yang selalu tersenyum menitip harapan di setiap pagi subuh
Ada ukhuwah di setiap butiran nasi yang kami makan bersama dengan penuh rasa cinta
Kerinduan mendalam akan hari - hari yang kami lewati bersama

Hamasah akan selalu ada di hati kami....
Meski warna rumah itu tak hijau lagi...

0 komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentar blog ana ya.. :)