Salah satu organ yang dijadikan objek dan perhatian dalam mempelajari ikan adalah sistem integumen, sistem integumen pada ikan terdiri dari kulit, sisik, sirip dan warna tubuh. Kulit ikan terdiri dari dua lapisan yaitu : Lapisan epidermis dan lapisan dermis (corium). Sisik pada ikan terdiri dari sisik Cycloid, sisik Ctenoid, Placoid, Ganoid, Cosmoid. Sirip ikan terdiri dari sirip dada, sirip perut, sirip punggung, sirip anus dan ekor. Warna tubuh ikan bervariasi. Urat daging ikan terdiri dari tiga jenis, yaitu : Urat daging licin, urat daging bergaris rangka dan urat daging jantung (Penuntun Pratikum Iktiologi, 2006).
Integumen merupakan suatu system yang sangat bervariasi padanya terdapat sejumlah organ ataupun struktur tertentu dengan fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat – derivatnya
Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskelet ( Andy, 2008).
Pada phylum chordata dikenal dua tipe dasar dari integumen, yaitu tipe invertebrata dan tipe vertebrata. Tipe vertebrata pada sekalian hewan vertebrata terdiri dari beberapa lapisan, dengan dua lapisan utama, yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis. Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan dan sistem somatis, mempunyai sejarah evolusi yang kompleks. Integumen sekalian hewan merupakan lapisan protektif yang menjaga lalulintas air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya secara bebas. Epidermis bagian dalam terdapat lapisan sel yang disebut stratum germinativum (lapisan malphigi). Lapisan ini sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk menggantikan sel-sel bagian luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh (Andy, 2008).
Jumlah sisik untuk setiap individu selalu tetap, dan jika ikannya tumbuh sisiknya tumbuh menjadi bertambah besar. Pada ikan-ikan yang hidup di daerah dua musim, pertumbuhan sisiknya dapat dilihat dengan jelas berupa lingkaran-lingkaran tumbuh. Umur ikan dapat ditentukan dengan jalan menghitung banyaknya lingkaran tumbuh pada sisik.
Kulit sebagai pembungkus pada ikan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut dengan epidermis dan lapisan dalam yang disebut dengan dermis atau corium. Lapisan dalam dari epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif. Lapisan dermis berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan penghubung. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik dan erat kaitannya dalam pembentukan struktur integumen (MANDA et al., 2005).
Selasa, 02 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
thx info nya :)
ooh anak unri yahhh,,,
boleh kenal kn,,,
and bolehhh diskusi juga ttg perikanan..?
mampir : https://www.facebook.com/ineh2
Posting Komentar
jangan lupa komentar blog ana ya.. :)